Wilwatikta.ac.id, Industri film/”>film tengah harap-harap cemas menantikan gebrakan komedi/”>komedi di layar lebar. Setelah pandemi meluluhlantakkan bioskop dan mengubah lanskap hiburan, genre komedi teaterikal seolah kehilangan tajinya. Mampukah “The Naked Gun,” yang menghadirkan kembali kisah klasik Leslie Nielsen, menyelamatkan komedi di tengah gempuran film aksi dan animasi?
Film yang disutradarai Akiva Schaffer dan diproduseri kreator “Family Guy,” Seth MacFarlane, ini diprediksi meraih pendapatan antara 23 hingga 32 juta dolar AS di minggu pertama penayangannya. Angka ini memang lebih tinggi dari film Schaffer sebelumnya, “Popstar: Never Stop Stopping,” namun Paramount Pictures tentu memiliki ambisi yang lebih besar dengan menggandeng Liam Neeson sebagai bintang utama.

Biaya produksi film ini menjadi kunci utama. Jika Paramount mengeluarkan dana 50 juta dolar AS atau kurang, debut 25 juta dolar AS di pasar domestik akan menjadi awal yang baik. Namun, perlu diingat bahwa film “Naked Gun” orisinal meraup 78 juta dolar AS di Amerika Utara pada tahun 1988. Mencapai angka tersebut, bahkan dengan penyesuaian inflasi, akan menjadi tantangan berat bagi film ini.
“The Naked Gun” kali ini berfokus pada Frank Drebin Jr. (Neeson), putra Frank Drebin (Nielsen), yang mengikuti jejak ayahnya di kepolisian. Film ini juga dibintangi oleh Pamela Anderson, Paul Walter Hauser, Kevin Durand, Cody Rhodes, dan Danny Huston.
Komedi Murni vs. Sentuhan Komedi
Menariknya, komedi justru menjadi elemen penting dalam kesuksesan film-film besar belakangan ini. “Barbie” berhasil meraup 1,4 miliar dolar AS dengan sentuhan komedinya yang kuat. Film-film Marvel Cinematic Universe juga tak lepas dari humor, seperti “Guardians of the Galaxy” dan “Deadpool & Wolverine”. Film animasi ramah keluarga juga seringkali mengandalkan humor sebagai daya tarik utama.
Masalahnya, film yang dipasarkan sebagai komedi murni justru kesulitan menembus pasar. Film komedi romantis seperti “Anyone But You” memang berhasil meraih kesuksesan, namun film-film seperti “Strays” dan “Joy Ride” gagal mencuri perhatian. Bahkan, film “Bros” yang mendapat ulasan positif pun bernasib serupa.
Keputusan Adam Sandler untuk merilis “Happy Gilmore 2” di Netflix juga menjadi indikasi bahwa komedi lebih mudah meraih sukses di platform streaming. Film-film Sandler yang tayang di bioskop cenderung lebih serius, seperti “Uncut Gems”.
Beban Berat di Pundak “The Naked Gun”
Kesuksesan di pasar film modern bergantung pada kemampuan menciptakan sebuah “event”. Bisakah komedi murni menjadi tontonan yang layak ditunggu di tahun 2025?
“The Naked Gun” menghadapi ekspektasi yang cukup besar. Jika film ini gagal, studio-studio mungkin akan berpikir dua kali untuk berinvestasi pada komedi teaterikal. Schaffer, MacFarlane, dan tim produksi hanya ingin membuat film lucu yang bisa dinikmati di bioskop. Namun, tanpa sadar, mereka memikul beban yang cukup berat.
Selain itu, “The Naked Gun” juga harus bersaing dengan film animasi “The Bad Guys 2,” “The Fantastic Four: First Steps,” “Freakier Friday,” dan “Weapons”. Mampukah film ini menarik perhatian penonton di tengah persaingan yang ketat?
Kabar baiknya, tidak ada film blockbuster raksasa yang dirilis pada bulan Agustus. Jika “The Naked Gun” mendapat ulasan positif dan口碑 dari penonton, film ini memiliki peluang untuk sukses. Meskipun franchise “Naked Gun” mungkin kurang dikenal oleh generasi muda, jika film ini cukup lucu, film ini bisa menjadi sesuatu yang orisinal dan menarik bagi Gen Z, sekaligus memuaskan nostalgia penonton yang lebih tua. Kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya.
“The Naked Gun” dijadwalkan tayang di bioskop pada 1 Agustus 2025.





