Optimisme membuncah jelang kualifikasi Piala Dunia 2026. Djoko Malis Mustafa, menilai Timnas Indonesia punya potensi besar bersaing di putaran keempat. Kedalaman skuad yang merata di semua lini, menurutnya, menjadi modal utama di bawah arahan Patrick Kluivert. Pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Riyadh, 8 dan 11 Oktober mendatang, diyakini Djoko akan menjadi ujian sesungguhnya.
“Dari uji coba lawan Chinese Taipei dan Lebanon, komposisi tim sangat lengkap. Jika Kluivert tepat menurunkan pemain, kita bisa menandingi Arab Saudi dan Irak,” tegas mantan striker Persebaya dan Niac Mitra ini.

Namun, Djoko menyoroti kelemahan Timnas Indonesia dalam penyelesaian akhir. Ia menyarankan agar Kluivert lebih fokus pada strategi serangan melalui bola mati, karena serangan terbuka masih belum efektif. “Sejak era Shin Tae-yong, ini jadi kelemahan kita,” tambahnya.
Strategi yang tepat pun menjadi kunci. Djoko menganjurkan agar Timnas Indonesia bermain normal, tanpa terlalu bertahan atau agresif. “Harus ada pakem bertahan dan menyerang. Transisi serangan harus terencana dan berbuah gol. Peluang sekecil apapun harus dimanfaatkan,” jelasnya.
Kekhawatiran juga muncul soal lini depan. Djoko berharap Ole Romeny segera pulih dari cedera dan kembali ke performa terbaiknya. Penurunan performa Rafael Struick juga menjadi perhatian. “Patrick Kluivert harus punya solusi jitu mengatasi krisis striker ini,” tutup Djoko.





