Indonesia berduka. IGK Manila, tokoh kunci sejarah olahraga nasional, meninggal dunia Senin (18/8/2025) pukul 08.59 WIB di RS Bunda Menteng, Jakarta Pusat. Usia 83 tahun menjadi penutup perjalanan hidup sang mantan manajer Timnas Indonesia dan Persija Jakarta ini. Kabar duka disampaikan Ketua Panpel Persija, Ferry Indra Sjarief.
Kiprah IGK Manila begitu gemilang. Ia dikenal sebagai pemimpin visioner, terbukti dengan raihan medali emas SEA Games 1991 di Manila yang diraih Timnas Indonesia di bawah kepemimpinannya. Pertandingan final melawan Thailand yang berakhir dramatis lewat adu penalti (4-3) menjadi momen bersejarah dan tak terlupakan. Tak hanya itu, beliau juga sukses mengantarkan Persija Jakarta menjadi juara Liga Indonesia tahun 2001, mengalahkan PSM Makassar di final dengan skor 3-2.

Selain sepak bola, IGK Manila, yang lahir di Singaraja, Bali (8/7/1942), juga berkontribusi besar dalam pengembangan wushu Indonesia, hingga mendapat julukan ‘Bapak Wushu’. Jejaknya bahkan terbentang hingga ke ranah lingkungan, terlibat dalam Operasi Giring Gajah (Operasi Ganesha) tahun 1982 di Sumatera. Sejak 2020, beliau juga menjabat Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem. Partai NasDem turut menyampaikan bela sungkawa atas kepergian figur penting ini.
Jenazah IGK Manila akan disemayamkan di ABN Partai NasDem sebelum dimakamkan. Kepergiannya meninggalkan warisan dan semangat yang akan selalu dikenang. Ia pensiun dari Persija pada 2007 karena alasan usia dan kesehatan. Sebelum berkiprah di dunia olahraga, IGK Manila berkarir di militer dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI).





